Beberapa jenius akademis menderita kelelahan. Yang lain kehilangan minat pada studi mereka dan ingin fokus pada hal lain. Junichirou Kagami termasuk dalam kategori terakhir. Dia pernah menjadi jenius fisika remaja yang makalahnya diterbitkan di Nature, Science, dan jurnal penelitian bergengsi lainnya. Sayangnya, setelah lulus kuliah, ia meninggalkan bidang sains dan menjadi pertapa yang motto hidupnya adalah "Aku hanya bisa melakukan hal-hal yang kuinginkan." Saat ini, Kagami menghabiskan seluruh waktunya menonton anime, membaca manga, mengoleksi figur, dan memperbarui blognya. Dia tampak puas tidak memiliki pekerjaan, tetapi adik perempuannya, Suzune, tidak tahan memikirkan kakaknya menjadi pecundang pengangguran seumur hidupnya. Dia diam-diam mendaftarkannya sebagai guru pengganti di SMA lamanya. Betapa beruntungnya guru fisika reguler harus mengambil cuti melahirkan! Dan untunglah almamaternya masih mengingatnya sebagai jenius remaja itu! Tapi bisakah seorang otaku garis keras benar-benar mengajarkan sesuatu yang penting dan berguna kepada sekelompok siswa SMA?